Pemerintah terus melakukan promosi agar Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Saat ini, taman nasional yang lebih dikenal dengan Pulau Komodo itu sudah berada di peringkat 4 besar finalis.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pemasaran Diskespar RI Sapta Nirwandar, Jumat 24 Juli 2009. "Kami harapkan masyarakat Indonesia ikut memilih Pulau Komodo supaya masuk dalam tujuh keajaiban karena voter-lah penentunya," kata dia dalam diskusi di TVone.
Menurut Sapta, saingan terberat Pulau Komodo diantaranya hutan Amazon (Brazil) dan Black Forest (Jerman). "Kita punya waktu sampai 2011 untuk memilih dan membuat Pulau Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia," jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan ajang pemilihan itu dengan memberikan suaranya melalui laman www.new7wonders.com.
Sebelumnya, Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi. Sebelumnya ada 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pulau Komodo, yang jadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature punya keunggulan di banding lokasi-lokasi lainnya, apalagi kalau bukan komodo, satwa langka yang dipercaya sebagai 'dinosaurus terakhir di muka bumi'.
Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca and Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 persegi adalah habitat asli komodo. Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo. Tak hanya hewan langka tersebut, Taman Nasional Komodo juga untuk melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut.
Masyarakat dunia bisa memilih lokasi-lokasi mana yang layak berstatus keajaiban baru melalui internet maupun telepon. Tujuh besar pemenangnya akan diumumkan pada 2011. Menurut Ketua New7Wonders, Bernard Weber diharap 1 miliar penduduk dunia akan berpartisipasi dalam voting.
"Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai alam, tak hanya yang ada di lingkungan kita tapi juga di seluruh dunia," kata dia kepada AP, seperti dimuat laman JC Online, Selasa 21 Juli 2009.
Kampanye tujuh keajaiban dunia, tambah Weber, juga didedikasikan untuk generasi di masa depan. "Jika kita ingin anak-anak kita menjaga kelestarian alam, kita harus memberi contoh pada mereka," tambah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar