Kamis, 26 April 2012

Cerita Dibalik Hengkangnya Para Milyuder Inggris Ke Luar Negeri


Penemuan terbaru dari Lloyds TSB International Wealth mengungkapkan hasil yang cukup mengejutkan. Satu dari lima orang kaya Inggris berminat untuk pindah dan tinggal di luar negeri.

Kategori orang kaya ini adalah mereka yang punya simpanan 250.000 euro lebih (Rp 3 miliar). Sekitar 19% orang kaya Inggris mempertimbangkan untuk pindah ke Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada atau negara zona Euro seperti Perancis dan Spanyol. Mereka sudah capek menghadapi kejahatan, cuaca buruk dan biaya hidup yang amat tinggi.

Inggris yang sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam satu abad terakhir berjuang mempertahankan citranya sebagai tempat yang aman untuk orang-orang kaya internasional sembari terus menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran publik.

“Sangat jelas ada pertumbuhan signifikan dari minoritas yang melihat kesempatan dan kualitas hidup lebih baik di luar negeri. Mereka kuatir dengan infrastruktur, kejahatan, perilaku anti sosial, pajak, birokrasi dan masa depan Inggris,” kata Nicholas Boy Smith, Direktur Lloyds TSB International Wealth dalam keterangan tertulisnya, seperti yang dilansir Reuters (24/4/2012).

Menurut Nicholas, berdasarkan hasil risetnya jumlah orang kaya yang meninggalkan Inggris akan meningkat dalam dua tahun ke depan. Fakta yang paling menarik, proporsi terbesar adalah orang kaya yang tinggal di London dan berusia 25–34 tahun.

“Mereka adalah orang yang memikirkan karir, berniat keluar dan mencari uang. Melakukan banyak hal dan memberi pengaruh pada dunia. Bukan orang-orang yang berniat pensiun ke Perancis atau Spanyol untuk mencari matahari,” kata Nicholas.

Sekitar setengah juta warga Inggris punya simpanan atau investasi lebih dari 250.000 euro, tidak termasuk properti. Beberapa orang yang diwawancarai meliputi sosok sukses dan berpengaruh di perekonomian Inggris.

Lebih dari setengah orang yang diwawancara untuk riset ini menyebutkan kejahatan dan perilaku anti sosial sebagai alasan untuk meninggalkan Inggris. Cuaca buruk dan tingginya biaya hidup juga banyak disebutkan. Beberapa orang yang diwawancarai meliputi sosok sukses dan berpengaruh di perekonomian Inggris.

Jadi, apa yang bisa menghentikan niat orang-orang kaya Inggris meninggalkan negara itu?

Lebih dari 60% responden mengatakan, investasi pada infrastruktur yang lebih baik akan membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik untuk ditinggali. Sementara sisanya mengatakan, ingin ada pengurangan birokrasi untuk bisnis dan pajak yang lebih rendah.

Hampir 62 juta warga Inggris menghadapi kesulitan akibat kenaikan harga-harga sementara gaji tidak naik. Besarnya pajak yang dibebankan pada orang kaya Inggris juga jadi masalah utama yang harus segera dituntaskan pemerintah koalisi Konservatif – Liberal.

Kanselir Inggris dan menteri keuangan George Osborne telah menyatakan keterkejutannya melihat skala penghindaran pajak hukum para kaum multi-milyuner. Kubu oposisi, partai Buruh menuduh kabinet jadi kaki tangan para orang kaya dengan menurunkan pajak pendapatan bagi mereka yang berpenghasilan lebih dari 150.000 euro (Rp 1,8 miliar).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar