Kamis, 09 Februari 2012

Foto-foto 'Crazy' Hitler Beredar

Di balik garangnya Hitler saat berpidato, pemimpin Nazi ini ternyata bisa berpose kocak saat difoto. Belakangan foto-foto tak biasa koleksi sang fotografer, Heinrich Hoffman, dipamerkan.

foto 

Sembilan foto diambil oleh Heinrich Hoffmann, sahabat Hitler. Terlihat dalam foto itu, sang Fuhrer bergaya bak tengah melakukan monolog, dengan berbagai ekspresi aneh dan gerakan tangan. Gambar-gambar yang diambil pada akhir 1920, menunjukkan Hitler berpura-pura tampil di depan khalayak. Ia mengangkat kepalan tangan, membuka telapak tangannya seolah-olah memohon hadirin berdiri dan mengerutkan kening dengan marah.



Pada gambar lain dia berada di sebuah kamp, mengenakan baju berlogo Nazi dengan celana selutut dan berpose bak anak muda, dengan bersandar ke pohon. Dalam foto itu dia menatap serius pada kamera mengenakan topi SA - yang tidak pernah dipakainya lagi setelah melihat gambar-gambar konyol itu. SA - atau Sturmabteilung - adalah pasukan khusus yang kemudian menjadi bayangan SS.

Hitler melarang publikasi foto-foto itu karena dianggap "kurang menghormati diri sendiri". Bertahun-tahun foto itu disimpan di studio Hoffmann hingga pria itu ditahan setelah perang usai.

Foto-foto, yang tidak pernah dimaksudkan untuk dipertontonkan itu, selamat dari kecamuk kebencian pada Nazi. Sebagian telah diterbitkan bersama berbagai potret Hitler, dari muka dingin hingga gaya 'gokil' itu.

Beberapa foto, diakui Hoffman, telah hilang. Namun ia sempat memajang beberapa dalam memoarnya, Hitler Was My Friend, yang terbit pada 1950 dan kini sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Heinrich Hoffmann adalah pria yang memperkenalkan Hitler dengan Eva Braun, asistennya di studio. Ia selamat dari perang dan menghabiskan empat tahun di penjara karena dukungannya pada Nazi. Dia meninggal pada 1957, saat berusia 72 tahun.

Roger Moorhouse, seorang sejarawan yang menulis pengantar untuk buku Hoffman cetakan terbaru, mengatakan, "Sangat masuk akal bahwa ia melakukan hal ini (melarang beredarnya foto). Dalam gambar ini ia hampir sama seperti badut, sementara dia memiliki banyak kharisma dan pidato-pidatonya membuat orang sangat percaya dia akan memimpin mereka kembali menuju keagungan," katanya.

Menurut dia, foto-foto ini memberikan pemahaman penting tentang bagaimana dia berlatih. Dia bak pemain sandiwara yang berlatih gerakan untuk mendapatkan reaksi tertentu dari pendengarnya. "Dia bereksperimen dengan gambarnya dan meminta Hoffmann untuk mengambil fotonya, untuk dipelajari. Lalu ia melihat mereka dan berkata "tidak, yang ini terlihat konyol" atau "Aku tidak melakukan itu lagi"," ujarnya.

Bisa dimengerti, katanya, mengapa gambar itu tak boleh dipublikasikan. Karena gambar-gambar itu tak diniatkan untuk bergaya, namun untuk mempelajari bagaimana semestinya berbicara di depan khalayak. "Dia adalah seorang politikus yang sangat modern dengan cara itu. Dia khawatir tentang bagaimana ia terlihat di mata publik," kata Moorhouse.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar